Benny Wenda saat sedang dalam penjara di LP Abepura (kiri) dan saat naik sidang (kanan).
Jakarta, SUARATimur.ID – Aksi Pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda hanya merupakan kamuflase politik demi menunjukkan eksistensinya di panggung internasional.
“Aksi itu merupakan petualangan politik individual Benny Wenda untuk eksistensinya di panggung internasional. Sementara Kondisi di dalam negeri baik-baik saja.
Aksi yang dilakukan oleh Benny Wenda meminta pemerintah Indonesia untuk memberikan peluang masuk KT HAM PBB ke Papua adalah kebohongan publik semata. Aksi Benny Wenda sudah semakin melampaui batas dalam dan dapat memprovokasi gerakan separatisme di Papua serta masyarakat Papua khususnya.
Tugas kita harus melindungi tiap jengkal wilayah NKRI. Jangan kasih ruang untuk separatisme, provokasi yang memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dilihat dari Eksistensi Benny Wenda tidak berdasar dan tidak mendapat dukungan dari masyarakat Papua.
Sebelumnya Ketua DPR RI Puan Maharani menilai pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri harus aktif melakukan kampanye internasional tentang keberhasilan pembangunan di Papua serta mengabarkan kondisi di Papua terus kondusif, di Senayan Jakarta waktu silam.
Selain itu, kata Puan, Pemerintah harus terus melanjutkan pendekatan kesejahteraan dan kemanusiaan bagi warga Papua.
“Dana Otsus dilanjutkan dengan evaluasi ketat yang bertujuan untuk menyejahterakan warga Papua,” ujar alumni Fisip Universitas Indonesia tersebut.